Jumat, 04 Juni 2010

"MANUSIA DAN KEINDAHAN"

A.KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata keindahan, artinya bagus,permai,cantik,elok,mulok dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkemabangan peradaban teknologi, social dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
a.Apakah keindahan itu?
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Menurut the liang gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, keindahan itu diterjemahkan dengan kata beautiful akar katanya adalah bonum yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentiuk pengecilan menjadi bonellum dan terakhir diperpendek sehingga ditulis bellum.
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luas pengertiannya, yakni:
•Keindahan dalam arti luas
•Keindahan dalam arti estetis murni
•Keindahan dalam arti terbatas dalam hubunganya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya symmetria untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
* Keindahan seni
* Keindahan alam
* Keindahan moral
* Keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubunganya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan dan perlawanan.

b.NILAI ESTETIKA
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti hal-nya nilai moral, nilai ekonomik dan sebagainya.
The believed capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any object which cause it to be on interest to an individual or a group. (kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusaia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsic adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan.

c.KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh factor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu factor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.

d.APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1)Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan
2)Kemrosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemrosotan moral. Kemrosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
3)Penderitaan manusia
Banyak factor yang mambuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah factor manusia itu sendiri. Keadaan dimikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenankan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan
4)Keagungan tuhan
Keagungan tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.

e.KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam Endymion dia berkata:
A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases; it wil never pass into nothingness
Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
Menurut keats, orang yang mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jumlahnya. Mereka mempunyai negative capability, yaitu kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu-ragu, tidak menentu dan misterius tanpa mengganggu keseimbangan jiwa dan tindakannya hanya pikiran dan hatinya yang selalu diliputi keresahan.
Pada hakekatnya negative capability adalah suatu proses. Keraguan, ketidaktentuan dan misteri adalah suatu proses. Proses inilah yang membuat seseorang menjadi kreatif. Bagi keats proses kreatifitas identik dengan perjuangan untuk menciptakan keindahan, atau lebih tepatnya, menciptakan sesuatu yang indah.


B.RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, teori itu adalah: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

(a)TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.ekspression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambar angan-angan

(b)TEORI METAFISIK
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori ini. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan realita ilahi itu. Jadi karya seni itu adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan.
Realita yang sejati adalah suatu keinginan yang sementara. Dunia obyektif sebagai ide hanyalh wujud luar dari keinginan itu. Selanjutnya ide-ide itu mempunyai perwujudan sebagai benda khusus. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang berhubungan dengan benda-benda itu. Tapi ada pengetahuan yang lebih tinggi kedudukannya, yakni yang diperoleh bilamanapikiran diarahkan kepadaide-ide dan merenungkannya demi ide-ide itu sendiri. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

(c)TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwijudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

C.KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok. Kata cocok, kenda dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang sering disebut adalah kesatuan. Keselarasan, Kesetangkupan, keseimbangan dan keterbalikan.

(a)TEORI OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat(kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik.
Teori subyektif, menyatakan bahwa cirri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya berupa menyukai atau menikmati benda itu.

(b)TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda; kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa yunani kuno.
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa yunani kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya. Keindahan hanyalah ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantic umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang keindahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar