Kamis, 24 Oktober 2013

BELAJAR VISUAL PROLOG

OK, SEKARANG KITA MENCOBA BELAJAR VISUAL PROLOG, LANGSUNG SAJA TANPA BASA BASI..
  • Pertama, untuk membuat project dari visual prolog, yang terlebih dahulu dilakukan adalah membuat file projectnya, dengan mengklik button new project, sehingga akan menghasilkan jendela seperti berikut




  • Kemudian isi nama project sesuka kalian, kemudian pastikan kalian membuat project dalam bentuk console atau GUI, jika berbentuk console maka pada “UI strategy”  dirubah menjadi console, jika programnya berbentuk GUI, maka pada “UI strategy” dirubah menjadi GUI, kemudian KLIK OK
  • Jika sudah, akan tampil jendela seperti pada gambar berikut..







  • Untuk memulai membuat program dari visual prolog, yang pastinya dalam penulisan source code programnya pasti di tuliskan pada file main.pro, untuk mendapatkan file main.pro yang anda harus lakukan adalah klik menu bar Build -> Build / atau tekan tombol play yang berwarna hijau.

    • Sehingga menhasilkan file main.pro, seperi pada gambar berikut
    • Kemudian untuk memulai penulisan program, klik 2 kali pada file main.pro, kemudian mulailah penulisan source code pada fle main.pro

    • Kemudian untuk menjalankan programnya klik pada menu bar "BUILD -> RUN IN WINDOW", sehingga seperti pada gambar dibawah ini




    Videonya : 












    Sabtu, 12 Oktober 2013

    PENGGUNAAN SYNTAXHIGHLIGHTER


    Dalam penulisan pada post seperti ini






    ActionScript3 → as3, actionscript3
    Bash/shell → bash, shell
    ColdFusion → cf, coldfusion
    C# → c-sharp, csharp
    C++ → cpp, c
    CSS → css
    Delphi → delphi, pas, pascal
    Diff → diff, patch
    Erlang → erl, erlang
    Groovy → groovy
    JavaScript → js, jscript, javascript
    Java → java
    JavaFX → jfx, javafx
    Perl → perl, pl
    PHP → php
    Plain Text → plain, text
    PowerShell → ps, powershell
    Python → py, pyhton
    Ruby → rails, ror, ruby
    Scala → scala
    SQL → sql
    Visual Basic → vb,vbnet
    XML → xml, xhtml, xslt, html



    Jumat, 06 September 2013

    Membuat Jam Di Oracle Develoepr 6i

    langsung jah, tidak usah basa basi....

    disini saya akan membuat jam sederhana di oracle developer 6i, yang harus di sediakan adalah canvas yang sudah ada text item dan display item, seperti pada gambar dibawah ini...




    kemudian pada text item dan display item diberikan source code, dengan action WHEN-NEW-FORM-INSTANCE,

    Source code :  
      

    sehingga seperti pada gambar dibawah ini...



    DECLARE 
    CurrTime TIMER; 
    OneSec CONSTANT NUMBER := 1000; 
    BEGIN 
    CurrTime := CREATE_TIMER('CURRTIME',OneSec,REPEAT); 
    END;  
    
    


    kemudian pemberian source code pada formnya, sehingga pada saat form dijalankan source code pada text item dan display item langsung jalan... dengan action WHEN-TIMER-EXPIRED
    Source code : 




    DECLARE 
    ExpTimer VARCHAR2(40) := Get_Application_Property(TIMER_NAME); 
    vTime Varchar2(30) := :SYSTEM.CURRENT_DATETIME; 
    BEGIN 
    
    IF ExpTimer = 'CURRTIME' THEN 
    
    :BLOCK3.DISPLAY_ITEM := SUBSTR(vTime, instr(vTime,' ')+1); 
    
    END IF; 
    END; 
    
    

    jika sudah, baru di run, sehingga seperti pada gambar dibawah ini...

    Minggu, 28 Juli 2013

    SMS Bomber Android

    SMS BOMBER adalah suatu aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengirim sebuah pesan ke satu nomer dengan jumlah yang banyak dengan isi pesan yang sama.

    untuk download aplikasi ini, bisa di download link dibawah ini




    Senin, 17 Juni 2013

    Implementasi Cloud Computing


    Implementasi Cloud Computing pada Bidang Kedokteran

    Manfaat adanya cloud computing juga berdampak pada dunia kedokteran, salah satunya adanya aplikasi “Telemedicine” yang bekerja dengan berbasis cloud computing. Telemedicine adalah layanan kesehatan untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine menggunakan praktik kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual dan data. termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh. Cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.
    Adanya telemedicine pada bidang kedokteran sangat bermanfaat terutama pada 3 aspek, yaitu dokter, pasien, dan rumah sakit diantaranya :

    · Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
    · Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
    · Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
    · Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
    · Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.

    Teknologi telemedicine memungkinkan dokter dan pasien terhubung, saat ini telemedicine menggunakan teknologi satelit, video conference dan transfer data melalui ponsel untuk menangani penyakit. Telemedicine merupakan sistem yang sangat berpotensi meningkatkan kualitas kesehatan dengan cara mengontrol dan memberi konsultasi pada pasien tanpa harus bertatap muka secara langsung. Dengan teknologi tersebut, dokter maupun petugas kesehatan dapat mengontrol dan memonitor pasien selama 24 jam.

    Implementasi Cloud Computing pada Bidang Pemerintah

    Teknologi Cloud Computing mulai diaplikasikan pada berbagai negara. Beberapa negara berkembang seperti Inggris, India, Singapore, Jepang dan Thailand telah mulai menerapkan Cloud Computing pada sistem pemerintahan mereka (E-Goverment). Mereka menyadari bahwa Cloud Computing dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. Lalu apa saja keuntungan mereka dalam menggunakan Cloud Computing?

    Beberapa keuntungan yang didapat yaitu:
    - Biaya yang relatif terjangkau
    -Layanan publik yang lebih baik dengan cara penyediaan informasi yang lebih cepat kepada masyarakat.
    - Mendapatkan informasi lebih terkait dengan masyarakat umumnya. Hal ini diperoleh lewat analisis mendalam terhadap database yang ada.

    Kekurangan Cloud Computing dalam Pemerintahan
    Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga pemerintah yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka pemerintah akan mengalami kerugian besar.

    E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Kita dapat berfikir bahwa negara yang maju saja menggunakan teknologi maju, lalu bagaimana dengan negara kita sendiri? Tidak perlu khawatir karena negara Indonesia juga telah berperan dalam menggunakan teknologi cloud computing.

    Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Beberapa elemen masyarakat menilai bahwa sumber informasi sangat penting untuk diketahui. Mereka dapat mengetahui bagaimana komoditas sebuah daerah dengan adanya informasi dari E-Goverment. Selain itu kita dapat melihat berbagai informasi seputar universitas negeri di Indonesia melalui E-Goverment.

    Penyediaan mekanisme akses juga termasuk dalam implementasi Cloud Computing dalam bidang pemerintahan. Dengan mekanisme akses kita dapat melakukan pendaftaran terhadap dokumen penting yang melibatkan pemerintahan seperti paspor, kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) dan berbagai dokumen lainnya. Pada akhirnya E-Goverment mendapat banyak manfaat. Selain mempermudah tenaga IT dalam melakukan pekerjaannya di bidang pemerintahan, masyarakat pun juga mudah untuk memperoleh informasi di bidang pemerintahan.

    Implementasi Cloud Computing di Bidang Pendidikan

    Teknologi cloud computing kini sudah banyak diimplementasikan di berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang pendidikan. Kalau kita simak dengan seksama di Indonesia terdapat 3 kendala besar di bidang pendidikan:
    1. Jumlah kursi yang tersedia atau daya tampung sekolah baik dari SD sampai perguruan tinggi adalah sangat jauh dari kebutuhan yang ada.
    2. Kemampuan ekonomi yang sangat lemah karena masih banyak keluarga yang hidup berkekurangan sehingga tidak mampu menyekolahkan anak anak mereka di sekolah yang bermutu.
    3. Kekurangan tenaga guru yang berkwalitas.
    Dengan adanya cloud computing berbagai masalah ini dapat teratasi tentunya dengan peran aktif dari peserta yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan tanpa harus datang ke kelas tetapi bisa secara remote lewat internet. Dengan sistem yang seperti itu maka peserta dalam satu kelasnya tidak dibatasi seperti pendidikan pada umumnya yang membutuhkan ruang kelas. Dengan demikian maka kendala nomor 1 telah teratasi.

    Implementasi Cloud Computing pada Telekomunikasi

    Implementasi cloud computing pada telekomunikasi yaitu dengan menyediakan layanan system informasi yang terpusat, dengan artian data-data yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau oleh pusat data. Salah satu contohnya pada Perusahaan Telkom, dengan cloud computing telekomunikasi dengan menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Mereka menggunakan cloud computing dengan memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan memelihara data dan aplikasi.


    Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi menghemat biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang bagaimana dengan keamanan informasi yang disimpan di data center milik penyedia layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu sendiri terdiri dariconfidentiality, integrity dan avaliability. Karena berdasarkan salah satu dimensi keamanan data yaituAvailability, cloud computing menaruh semua data dari client dalam satu wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan cloud computing untuk memudahkan manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi hardware failurepada data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut akan tidak dapat di akses atau tidak available lagi.

    Masa Depan Cloud Computing

    Saat ini kendala yang dihadapi dalam implementasi total cloud computing adalah masalah kecepatan transfer data dari back end ke front end. Karena diantara keduanya terjadi pertukaran data. Saat ini infrastruktur internet kebanyakan belum ada yang bisa menyamai harddisk dalam hal kecepatan transfer data. Transfer data harddisk berkisar 50 MB/s, sedangkan internet rata-rata mungkin hanya 50 KB/s. Jauh sekali bukan? Oleh karena itu, aplikasi-aplikasi cloud computing saat ini masih terbatas dalam hal ukuran aplikasinya. Apabila ukurannya terlalu besar, tentu saja waktu loading aplikasinya akan sangat lama. Meski bisa diakali dengan caching dan AJAX, tetap saja sebelumnya harus mendownload file-file yang dibutuhkan lebih dahulu.
    Karena itulah saat ini interaktifitas aplikasi web masih kalah dengan aplikasi desktop. Dan itu salah satu sebab mengapa aplikasi web selalu kalah dalam hal fiturnya, misalnya aplikasi Google Docs tentu saja fiturnya tidak selengkap MS Word. Sistem operasi berbasis web juga isinya tidak selengkap Distro Linux yang paling hemat. Apabila fitur yang ditanamkan terlalu berat, yang ada hanya waktu loading yang sangat lambat.
    Namun apabila masalah koneksi tidak menjadi masalah lagi, dalam artian kecepatannya sudah sesuai untuk lalu lintas data yang besar seperti yang saat ini dimiliki oleh harddisk. Bukan tidak mungkin pengguna komputer tidak lagi perlu menginstal banyak sekali software di komputernya, tapi cukup mengandalkan koneksi internet


    Nama   : Bayu Tri Anggoro 
    Kelas    : 4IA21
    Npm     : 51409707
    Matkul  : Pengantar Komputasi Modern
    Dosen  : Rina Noviana

    Download File Bisa Di Download Di bawah ini



    Sumber 1
    Sumber 2
    Sumber 3
    Sumber 4

    Cloud Computing


    Istilah cloud tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena teknologi dari cloud ini sering kita gunakan. Misalnya saja, saat ini kita tidak perlu lagi membawa flashdisk kemana-mana, cukup terkoneksi dengan internet kita dapat menyimpan data di cloud. Data tersebut aman, dan tersedia dimanapun kita berada.

    Pengertian Cloud Computing

    Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan. Cloud computing merupakan evolusi alami dari luas adopsi virtualisasi, arsitektur berorientasi layanan dan komputasi utilitas. Cloud computing menggambarkan suplemen baru, konsumsi, dan model pengiriman untuk layanan berbasis IT di Internet, dan biasanya melibatkan over-the internet penyediaan sumber daya secara dinamis scalable dan sering virtualisasi. Penyedia cloud computing memberikan aplikasi bisnis yang umum online yang diakses dari yang lain layanan Web atau perangkat lunak seperti browser Web, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.

    cloud computing ini didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource.

    Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing


    Seperti halnya sebuah layanan,Cloud Computing biasanya juga memiiliki range layanan tertentu yang dapt dipilih sesuai dengan kebutuhan. Tulisan ini akan membahas mengenai jenis-jenis atau service model dari layanan cloud secara umum. Layanan cloud sering dikategorikan ke dalam 3 model, yaitu:
    - Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
    - Platform-as-a-Service (PaaS)
    - Software-as-a-Service (SaaS)

    Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
    IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server.
    Contoh: Penyedia layanan hosting (Neohoster, GoDaddy, dll), vCloud Express Services (misalnya BlueLock, Hosting.Com, Melboure IT, Terremark), Private cloud yang di-deploy dan di-manage oleh sebuah departemen IT sebagai layanan kepada bisnis unit lainnya (pelanggan di dalam sebuah organisasi) Azure Service dengan VM Role.

    Platform-as-a-Service (PaaS)

    PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System)
    Contoh: Windows Azure Platform, Google App Engine, VMforce.com

    Software-as-a-Service (SaaS)
    SaaS adalah model layanan dimana pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini
    Contoh: Office 365, Salesforce.com, Hosted Exchange, Salesforce.com


    IT-as-a-Service
    IT sebagai sebuah layanan adalah sebuah konsep yang menggunakan cloud untuk mendapatkan layanan TI pada suatu organisasi, sehingga resource yang ada dapat dialokasikan untuk aplikasi lain. IT-as-a-Service biasanya digunakan pada Software Provider, Software vendor, atau departemen TI dalam suatu organisasi untuk memindahkan aplikasi mereka ke cloud. IT-as-a-Service memungkinkan sebuah organisasi untuk focus terhadap pengembangan aplikasi, dibandingkan melakukan hal-hal lain untuk memastikan aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik.

    Keunggulan Cloud Computing 
    Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaanCloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
    (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur  publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
    (2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
    (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
    (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
    (5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat


    KEKURANGAN CLOUD COMPUTING

    Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
    (1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
    (2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
    (3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
    (4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
    (5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antarcloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.

    Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computingadalah:
    - Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
    - Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
    - Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
    - Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
    - Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
    - Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
    - Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
    - Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.


    Nama : Bayu Tri Anggoro
    Kelas : 4IA21
    NPM : 51409707
    Matkul : Pengantar Komputasi Modern
    Dosen : Rina Noviana

    Download filenya bisa Di Download Dibawah


    Sumber 1
    Sumber 2
    Sumber 3

    Sabtu, 04 Mei 2013

    Penerapan Aplikasi Komputer Modern



    Jenis-jenis Komputasi Modern
    Komputasi modern memiliki 3 jenis diantaranya adalah:
    1. Mobile Computing
    2. Grid Computing
    3. Cloud Computing

    1. Mobile Computing

    pada jenis komputer modern ini merupkan jenis yang bersifat mobile (portable) mudah dibawa kemana-mana, yang dimana teknologi jenis ini dalam melakukan komunikasi dalam jaringan tidak menggunakan kabel karena merupakan kemajuan teknologi komputer pada saat ini, contoh dari jenis mobile computing ini adalah seperti GPS, SmartPhone dan sebagainya.

    2. Grid Computing
    pada jenis komputasi modern ini, jenis ini memanfatkan kekuatan dalam pengolahan idle berbagai unit komouter, dan menggunakan kekuatan dalam proses untuk menghitung suatu pekerjaan. pekerjaan itu dikontrol oleh satu komputer utama, dan dipecah berbagai tugas. sebagai tugas lengkap pada berbagai unit komputasi, hasil dikirim kembali keunit pengendali, yang kemudian collates mengeluarkan kohesif

    maupun keuntungan dari grid computing ini adalah 
    • kekuatan pemrosesan yang tidak dugunakan secara efektif digunakan, memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
    • waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan besar berkurang secara signifikan 
    Contoh grid computing :
    medical images : penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. contohnya adalah eDiamond project

    3. Cloud Computing
    pada jenis komputasi modern ini merupakan kumpulan dari beberapa resources yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web.
    sebenarnya, cloud computing didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource. 

    contoh cloud computing:
    • email (yahoo mail, gmail dll)
    •  Data storage online (dropbox, ubuntu one, mediafire dll)


    Npm         : 51409707
    Nama       : Bayu Tri Anggoro
    Kelas        : 4IA21
    Matkul     : Pengantar Komputasi Modern
    Dosen       : RINA NOVIANA
    Tanggal    : 5 Mei 2013


    Senin, 15 April 2013

    Komputasi Modern Dan Pemrosesan Paralel


    PERTANYAAN : 


    1. Apa yang kamu ketahui tentang komputasi Modern?
    2. Sebutkan macam-macam komputasi modern?
    3. Apa definisi dari komputasi modern?
    4. Apa yang kamu ketahui tentang pemrosesan paralel (paralel processing)?
    5. Bagaimana hubungan antara komputasi modern dengan pemrosesan paralel?
    6. Buatlah secara ringkas sejarah dari komputasi modern?
    Jawaban
    1. Komputasi modern merupakan perhitungan yang menggunakan komputer, dimana pada komputer tersebut tersimpan sejumlah algoritmauntuk menyelesaikan suatu masalah perhitungan secara efektif dan efisien.

    2. ** Mobile Computing
        ** Grid Computing
        ** Cloud Computing
             
    3. Komputasi adalah cara untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan algoritma

    4. Merupakan teknik untuk menggunakan lebih dari satu komputer dengan waktu yang bersamaan untuk mempersingkat waktu penyelesaian tugas 

    5. Hubungan antara komputasi modern dengan pemrosesan paralel sangat terkait , karena dalam penyelesaian tugas dalam pengerjaannya dengan menggunakan komputer jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengerjaan secara manual 

    6. Komputasi Modern pertama kali digagasi oleh John Von Neumann. Beliau di lahirkan di Budapest, ibukota Hungaria pada 28 Desember 1903 dengan nama Neumann Janos. Mengapa Von Neumann ? Karena prinsip arsitektur beliau masih terus digunakan meskipun implementasi mesin dari sebuah tabung vakum, ke sirkuit terpadu (Integrated Circuit). Yang membuatnya tidak berubah adalah aliran informasi yang mengalir di dalam computer tersebut. 

    Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama: Unit Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori, dan alat masukan dan hasil (secara kolektif dinamakan I/O). Bagian ini dihubungkan oleh berkas kawat, “bus”. 
    Pada dasarnya komputer arsitektur Von Neumann adalah terdiri dari
    elemen sebagai berikut:



    • Prosesor, merupakan pusat dari kontrol dan pemrosesan instruksi pada komputer.
    • Memori, digunakan untuk menyimpan informasi baik program maupun data.
    • Perangkat input-output, berfungsi sebagai media yang menangkap respon dari luar serta menyajikan informasi keluar sistem komputer.

    Nama                    :  Bayu Tri Anggoro
    Kelas                     : 4IA21
    Npm                      : 51409707
    Mata Kuliah         : Pengantar Komputasi Modern
    Dosen                    : Rina Noviana
    Tanggal Di Buat   : 15 April 2013

    Rabu, 20 Maret 2013

    Contoh Jurnal Komputasi Modern


    KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN
    SUMBER DAYA KOMPUTASI
    Ahlihi Masruro
    STMIK AMIKOM Yogyakarta

    Abstraksi

             Grid ComputinG, suatu arsitektur sistem komputer berkinerja tinggi yang memanfaatkan teknologi grid computing yang ada (beberapa di antaranya: Globus Toolkit 4, Condor, PVM, MPI) sebagai komponen pembangunnya. Dengan terbentuknya infrastruktur komputasi grid computing ini, diharapkan kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi dapat dipenuhi dan pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kompetitif.

    Kata Kunci: grid computing, distributed computing, PVM (Parallel Virtual Machine)

    1. Pendahuluan
    1.1. Kebutuhan Sumber Daya Komputasi pada Pengembangan e-Science
                  Saat ini, para peneliti sudah amat menyadari pentingnya peran komputer dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Komputer memungkinkan para peneliti untuk menciptakan laboraturium virtual dalam komputer untuk melakukan eksperimen- eksperimen yang akan mahal sekali jika dilakukan di dalam sebuah laboraturium fisik atau bahkan tidak mungkin. Beberapa pihak bahkan telah memberikan nama tersendiri untuk menggambarkan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis komputer ini dengan sebutan e-Science 0.

    1.2. Mahalnya sumber daya komputasi
                   Untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan komputer dalam konteks pengembangan e-Science di atas umumnya dibutuhkan sumber daya komputasi yang berkinerja tinggi (atau juga dikenal dengan sebutan high performance computing). Pada beberapa dekade yang lalu, sumber daya komputasi berkinerja tinggi ini hanya dapat dipenuhi oleh komputer yang dikategorikan sebagai supercomputer (seperti komputer Cray X-MP, CDC, Illiac-IV). Supercomputer memang dapat memenuhi kebutuhan para peneliti e-Science, namun karena harganya yang mahal, hanya sedikit dari
    para peneliti tersebut yang dapat memilikinya/menggunakannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak, saat ini sumber daya komputasi berkinerja tinggi tidak lagi harus dipenuhi oleh komputer- komputer berkategori supercomputer. Bahkan dengan teknologi komputer yang dikenal dengan nama grid computing, sejumlah komputer yang lazim digunakan di perkantoran dapat digabung untuk secara bersama-sama melakukan eksperimen seperti yang dahulu biasa dilakukan oleh supe computer.

    1.3. Grid Computing sebagai Solusi
                     Bagi para peneliti di negara-negara yang kemampuan ekonominya terbatas maka solusi yang diberikan oleh teknologi grid computing ini merupakan suatu alternatif yang harus dipertimbangkan dengan amat serius. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk yang dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer (e-Science), tidak harus terhenti hanya karena keterbatasan dana. Teknologi grid computing memungkinkan para peneliti memanfaatkan sumber daya komputasi yang telah ada semaksimal mungkin. Dengan menggunakan teknologi ini, para peneliti dapat menggabungkan komputer-komputer yang berada di tempat-tempat yang secara geografis terpisah menjadi suatu kesatuan sistem komputer. Gabungan banyak komputer ini secara keseluruhan mampu menyediakan sumber daya komputasi yang setara atau bahkan lebih dengan komputer berkategori supercomputer. Lebih lanjut, sistem komputer ini dapat digunakan secara bersama-sama oleh para peneliti yang juga berasal dari instansi-instansi yang lokasinya berlainan. Secara keseluruhan, tidak saja teknologi grid computing memungkinkan para peneliti menerapkan e-Science untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya yang relatif “terjangkau”, tetapi juga dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang ada seefisien mungkin secara bersama-sama oleh banyak peneliti.

    2. Pembahasan
    2.1. Evolusi Grid Computing
                    Teknologi grid computing merupakan teknologi yang telah dikembangkan dalam waktu yang panjang. Secara evolusi kita melihat pengembangan teknologi sejenis mulai dari Condor 0, kemudian diikuti oleh PVM (Parallel Virtual Machine) 0 dan MPI (Message Passing Interface) 0, sampai dengan Globus Toolkit 0. Sejak awal, para peneliti di bidang komputasi berkinerja tinggi telah menggunakan dua pendekatan 0, (1) supercomputer, membangun sebuah komputer dengan teknologi perangkat keras berkinerja tinggi, dan (2) multicomputer, membangun sebuah sistem komputer dengan teknologi jaringan interkoneksi dan perangkat lunak. Pendekatan pertama umumnya menghasilkan sebuah komputer yang berkinerja tinggi, tetapi berharga amat mahal sehingga hanya dapat dimiliki oleh segelintir pihak saja. Pendekatan kedua menghasilkan suatu sistem komputer yang kinerjanya bervariasi sesuai jumlah komputer yang tergabung dan konfigurasi perangkat lunak yang digunakan.

                      Walaupun harga suatu sistem komputer berkinerja tinggi yang dibangun dengan pendekatan multicomputer lebih terjangkau dibandingkan dengan supercomputer, pemakaiannya masih terbatas. Sistem komputer berbasis jaringan tersebut umumnya diterapkan pada komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan lokal (LAN). Salah satu penyebabnya adalah masalah keamanan jaringan yang belum tertangani dengan baik. Selain itu, sistem perangkat lunak pendukung yang memungkinkan komputer-komputer tersebut bekerja sebagai satu kesatuan umumnya memiliki konfigurasi yang kompleks sehingga penggunanya harus memiliki keahlian tersendiri sebelum dapat memanfaatkan sistem komputer tersebut.

           Sejalan dengan perkembangan teknologi Internet dan teknologi- teknologi komputer yang berkaitan lainnya seperti protokol komunikasi data, teknologi keamanan jaringan, teknologi pemgrograman terdistribusi, dan teknologi bahasa pemrograman yang independen terhadap arsitektur komputer maka sistem komputer berkinerja tinggi berbasis jaringan menjadi lebih mudah untuk diimplementasikan dan digunakan.

    2.2. Grid Computing & Solusi yang Ditawarkan
                 Pada beberapa tahun belakangan ini, sekelompok peneliti di bidang komputasi berkinerja tinggi secara serius memusatkan perhatian pada pengembangan sistem komputer berbasis jaringan seperti yang telah diuraikan di atas dengan menggunakan teknologi yang dikenal dengan sebutan teknologi grid computing 0.

                  Teknologi grid computing adalah suatu cara penggabungan sumber daya yang dimiliki banyak komputer yang terhubung dalam suatu jaringan sehingga terbentuk suatu kesatuan sistem komputer dengan sumber daya komputasi yang besarnya mendekati jumlah sumber daya komputasi dari komputer-komputer yang membentuknya. Lebih lanjut, sebagian atau seluruh sumber daya komputasi ini dapat dipakai oleh penggunanya sesuai kebutuhan masing-masing. Penamaan “grid” disini meminjam istilah yang digunakan dalam ketenagalistrikan 0, dimana pembangkit-pembangkit tenaga listrik dihubungkan satu sama lain untuk secara bersama-sama memasok kebutuhan tenaga listrik penggunanya. Masing-masing pengguna hanya menggunakan sebagian dari daya listrik yang dihasilkan oleh seluruh pembangkit tenaga listrik tersebut.

                  Berbeda dengan teknologi-teknologi pendahulunya seperti Condor, PVM, atau MPI, teknologi grid computing dilengkapi oleh komponen-komponen yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya komputasi yang terhimpun secara lebih optimal dan aman. Untuk melihat komponen-komponen dari teknologi grid computing ini, disini akan diuraikan dengan singkat sistem Globus Toolkit yang dikembangkan oleh para peneliti di Argonne National Laboratory, Amerika Serikat 0. Sistem Globus Toolkit merupakan salah satu teknologi grid computing yang populer dan banyak digunakan oleh pihak-pihak yang ingin mengintegrasikan sumber daya komputasi mereka yang tersebar menjadi satu kesatuan.

                    Secara spesifik, sistem Globus Toolkit yang akan dibahas disini adalah sistem Globus Toolkit versi 4 (GT4) 0, yang merupakan versi mutakhir dari sistem Globus Toolkit. Sistem GT4 dibangun dengan menggunakan teknologi Web Services 0 yang telah berkembang menjadi suatu standar dalam pengembangan perangkat lunak terdistribusi. Teknologi Web Services memungkinkan GT4 mengadopsi konsep berorientasi layanan (service-oriented) yang menggunakan layanan, bukan perangkat keras, sebagai komponen dasar bangunannya. Di atas Web Services ini GT4 membangun komponen-komponen utama dari sistem komputasi grid berikut ini.

    2.3.Infrastruktur Komputasi Grid
                  Dengan meningkatnya kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi untuk melakukan e-Science seperti telah disebutkan dimuka dan berkembangnya teknologi grid computing maka beberapa negara telah mengambil inisiatif untuk mengimplementasikan infrastruktur komputasi grid di tingkat nasional. Beberapa contoh di antaranya: India 0, Singapura 0, dan Jepang 0.

              Suatu infrastruktur komputasi grid akan dapat menekan biaya investasi dibandingkan bila masing-masing institusi tersebut harus mengadakan perangkat komputasinya sendiri-sendiri. Lebih lanjut, sistem komputasi grid yang menuntut penggunaan sumber daya komputasi secara bersama-sama akan menumbuhkan semangat berkolaborasi di antara para peneliti tersebut. Suatu hal yang amat positif.

                       Melihat manfaat yang dapat diberikan oleh keberadaan suatu infrastruktur komputasi grid di tingkat nasional maka pada makalah ini diajukan rancangan RI-GRID, yaitu infrastruktur komputasi grid di tingkat negara Republik Indonesia yang bertujuan memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di institusi-institusi penelitian baik saat ini maupun di masa akan datang sehingga dapat digunakan oleh para peneliti di negara ini untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    2.4.Arsitektur GRID COMPUTING
               Gambar 1 berikut menunjukkan rancangan arsitektur infrastruktur komputasi grid. Seperti terlihat pada gambar tersebut, GRID COMPUTING dibangun dengan jalan menggabungkan sistem- sistem komputasi grid yang berada di institusi-institusi penelitian (GRID-2, 3, 4) menjadi satu kesatuan. Konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak masing-masing sistem di tingkat institusi dapat berbeda, namun dengan mengoperasikan teknologi grid computing seperti GT4 pada simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, keseluruhan sistem membentuk satu kesatuan infrastruktur komputasi grid. Dengan konfigurasi seperti ini, jika dibutuhkan, pengguna di suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya.

                       Konfigurasi yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas tidak menuntut masing-masing sistem di tingkat institusi untuk merubah konfigurasi sistem masing-masing secara signifikan. Jika suatu institusi telah mengimplementasikan suatu teknologi grid computing tertentu seperti SUN Grid Engine (SGE) atau teknologi komputasi berbasis jaringan seperti PVM, MPI, Condor maka sistem GT4 dapat dikonfigurasikan untuk berkoordinasi dengan masing-masing teknologi tersebut.

                Salah satu prasyarat dari pembentukan GRID COMPUTING adalah tersedianya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung di masing-masing institusi (harus memiliki lebar pita mulai 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).

    GRAM: Grid Resource Allocation & Management
                          Komponen ini bertanggung jawab dalam mengelola seluruh sumber daya komputasi yang tersedia dalam sistem komputasi grid. Pengelolaan ini mencakup eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai penjadwalan (scheduling) dan koordinasi antar-proses.

                  Suatu hal yang menarik dengan sistem GT4 adalah kemampuannya untuk bekerja sama dengan sistem-sistem pengelolaan sumber daya komputasi yang telah ada sebelumnya seperti Condor, PVM, atau MPI. Dengan mekanisme ini maka program-program yang telah dibangun sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau kalaupun harus dimodifikasi, modifikasinya minimum, jika akan dijalankan dalam lingkungan komputasi grid berbasis GT4.

    RFT/GridFTP: Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol
                      Komponen ini memungkinkan pengguna mengakses data yang berukuran besar dari simpul-simpul komputasi yang tergabung dalam sistem komputasi grid secara efisien dan dapat diandalkan. Hal ini penting karena kinerja komputasi tidak saja bergantung pada seberapa cepat komputer-komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid ini mengeksekusi program, tetapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dalam komputasi tersebut dapat diakses. Perlu diingat bahwa, data yang dibutuhkan oleh suatu proses tidak selalu berada pada komputer yang mengeksekusi proses tersebut.

    MDS: Monitoring & Discovery Service
                  Komponen ini memungkinkan pengguna sistem GT4 melakukan monitoring proses komputasi yang tengah berjalan sehingga masalah yang timbul dapat segera diketahui. Sementara itu, aspek discovery dari komponen ini memungkinkan pengguna mengidenti-fikasi keberadaan suatu sumber daya komputasi berikut karakteristiknya.

    GSI: Grid Security Infrastructure
                      Komponen ini bertanggung jawab atas keamanan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini pula yang merupakan salah satu ciri pembeda teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi pendahulunya seperti PVM atau MPI. Dengan diterapkannya mekanisme keamanan yang terintegrasi dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem berbasis teknologi grid computing seperti GT4 dapat diakses oleh publik (WAN) tanpa menurunkan tingkat keamanannya.

                 Sistem keamanan GT4 dibangun atas komponen-komponen standar keamanan yang telah teruji, yang mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi, dan autorisasi. Konfigurasi dasar GT4 mengasumsikan baik pengguna maupun layanan menggunakan standar keamanan yang menggunakan standar kunci publik X.509.

    3. Penutup
               Sistem komputasi berkinerja tinggi berbasis teknologi grid computing tidak identik dengan sistem komputer berharga mahal. Lebih lanjut, infrastruktur komputasi grid dapat dibangun dengan menggabungkan sumber-sumber daya komputasi yang telah ada menjadi satu kesatuan yang kemudian dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, prinsipkolaborasi yang melandasi teknologi grid computing dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk menerapkannya dalam konteks kehidupan yang lain.











    MANAJEMEN JARINGAN LALU LINTAS
    Abstraksi :
    Tujuan dibuat jurnal in membahas masalah yang berkaitan dengan Manajemen Jaringan Lalu Lintas. Sebuah kategori yang relatif baru dari jaringan manajemen cepat menjadi suatu keharusan dalam bisnis konvergensi Jaringan. Organisasi menengah dan besar menemukan mereka harus mengontrol perilaku jaringan lalu lintas untuk memastikan bahwa strategis mereka aplikasi selalu mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk tampil maksimal. Mengendalikan lalu lintas jaringan memerlukan membatasi bandwidth yang untuk aplikasi tertentu, menjamin bandwidth minimum kepada orang lain, dan tanda lalu lintas dengan prioritas tinggi atau rendah. Latihan ini disebut Manajemen Jaringan Lalu Lintas.


    1. Pendahuluan :
    Jaringan komputer adalah sebuah komunikasi data sistem yang interkoneksi sistem komputer di berbagai situs yang berbeda. Sebuah jaringan dapat terdiri dari kombinasi dari LAN, atau WAN. Lalu lintas jaringan dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Tapi dengan cara sederhana kita dapat mendefinisikan sebagai kepadatan data yang ada dijaringan apapun. Dalam setiap jaringan komputer, ada banyak perangkat komunikasi mencoba mengakses sumber daya dan pada saat yang sama mendapatkan permintaanuntuk melakukan beberapa pekerjaan untuk beberapa perangkat lain. Juga pada saat yang sama waktu beberapa jenis perangkat komunikasi mungkin sibuk untuk menanggapi permintaan yang dibuat untuk mereka. Jadi ada banyak pertukaran informasi dalam jaringan dalam bentuk permintaan, respon dan kontrol data. Data ini pada dasarnya adalah dalam bentuk sejumlah besar paket melayang-layang di Jaringan. Ini sejumlah besar data bertindak sebagai beban pada Jaringan, yang menghasilkan memperlambat operasi perangkat komunikasi lainnya. Karena ini ada banyak keterlambatan dalam kegiatan komunikasi. Hal ini pada akhirnya menghasilkan kemacetan dari Jaringan. Ini adalah deskripsi dari Lalu Lintas Jaringan dalam bentuk yang paling sederhana. Dengan kata lain kita dapat mengatakan bahwa lalu lintas jaringan adalah beban pada perangkat komunikasi dan sistem. Ini lalu lintas pada jaringan kini telah mengakibatkan menengahdan organisasi besar menyadari bahwa mereka harus mengontrol perilaku jaringan lalu lintas untuk memastikan bahwa aplikasi strategis mereka selalu mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk melakukan lalu lintas jaringan secara optimal Pengendalian membutuhkan bandwidth yang membatasi untuk aplikasi tertentu, menjamin bandwidth minimum kepada orang lain, dan tanda lalu lintas dengan prioritas tinggi atau rendah.Latihan ini disebut manajemen lalu lintas.

    1. Proses Umum Untuk Manajemen Lalu Lintas
    Manajemen Lalu Lintas terdiri dari penggabungan sejumlah kegiatan seperti di bawah ini:
    1. Teknik Untuk Mengukur Jaringan Lalu Lintas
    Salah satu cara termudah untuk memahami Lalu Lintas Jaringan untuk mempertimbangkan analogi dengan lalu lintas jalan. pertimbangkan bahwa ada keadaan darurat dan seseorang telah jatuh sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit. Tapi ketika ambulans mencoba untuk membuat jalan melalui jalan kota, ia menemukan jalan benar-benar diblokir dengan mobil dan bus. Solusi untuk situasi ini akan untuk seorang polisi lalu lintas untuk masuk dan mengelola lalu lintas. Dia pertama kali akan mengukur lalu lintas, dan kemudian memprioritaskan lalu lintas. Ambulans akan mendapatkan prioritas tertinggi dan jalan akan dibuat kosong untuk ambulans untuk lulus. Serupa halnya dengan Lalu Lintas Jaringan. Ketika Anda mengirim permintaan pada jaringan, adalah mungkin bahwa
    karena beberapa masalah atau permintaan lain anda harus menunggu untuk beberapa waktu. Jika selama periode waktu jumlah paket mengantri dan menunggu maka menghasilkan lalu lintas. Setelah lalu lintas dibuat, Anda harus menunggu sampai selesai,yang dapat untuk waktu yang lama, tergantung pada situasi. Jadi, harus ada beberapa cara untuk menangani situasi ini. Solusi untuk ini adalah Manajemen Jaringan Lalu Lintas dan prosesnya dimulai pertama dengan mengukur lalu lintas pada jaringan.

      1. Alasan Untuk Mengukur Jaringan Lalu Lintas
    Berikut ini adalah resons yang akan kita memiliki ukuran lalu lintas jaringan :
    a) Layanan pemantauan - memastikan hal-hal menjaga bekerja.
    b) Jaringan perencanaan – menentukan kapasitas ketika lebih diperlukan.
    c) Biaya pemulihan - sering kali dan volume lalu lintas dapat memberikan datapenagihan.
    d) Penelitian - pemahaman yang lebih baik dari apa yang ada terjadi harus memungkinkan kita untuk meningkatkan jaringan kinerja.
      1. Lalu Lintas Internet
    Metrik kinerja dasar lalu lintas internet bisa terdaftar sebagai:
    • Packet loss
    • Keterlambatan
    • throughput
    • Ketersediaan
    3.3 Pengendali Untuk Pengukuran
    Ada beberapa pengendali lain sangat berkaitan dengan persyaratan pengukuranadalah
    • Harga
    • Tingkat Perjanjian Layanan
    • Baru layanan
    • Aplikasi
    1. Jaringan Pengukuran Lalu Lintas
    Biasanya, manajemen lalu lintas ditempatkan di tepi WAN dari situs perusahaan. Di sinilah LAN berkecepatan tinggi memenuhi link akses yang lebih rendah kecepatan WAN. Persimpangan Lanwan juga di mana kedua Internet dan lalu lintas masuk dan keluar intranet perusahaan. Jadi itu adalah tempat yang ideal untuk lalu lintas "jinak" dan untuk mengurangi dampak lalu lintas tidak kritis dan bahkan mencurigakan mengambil di Internet. Membatasi atau memblokir sumber daya jaringan yang tersedia untuk lalu lintassembrono atau tidak diinginkan meningkatkan kinerja perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), pelanggan relationship management (CRM), dan strategis lainnya, aplikasi businesscritical. Selain pemantauan lalu lintas di tepi jaringan, ada masalah performa murni untuk dipertimbangkan. WAN jaringan akses biasanya lebih lambat dari LAN, umumnya karena alasan anggaran. Juga Bisnis membayar berulang biaya bulanan untuk layanan WAN, sedangkan bandwidth LAN adalah gratis (setelah investasi awal peralatan telah dibuat). Dengan kecepatan tinggi lalu lintas LAN melambat pada lebih rendah kecepatan akses sirkuit, tepi LAN-WAN adalah di mana kemacetan yang paling mungkin terjadi. Faktor lain yang penting perlu dipertimbangkan di sini adalah bahwa sebagian besar aplikasi telah dikembangkan untuk berjalan di LAN. Sekarang, jaringan lokal pada umumnya bebas dari kemacetan dan jatuh di bawah kontrol total dari sebuahdepartemen IT internal. Ini LAN yang dioptimalkan aplikasi berperilaku berbeda dalam lingkungan WAN. Tidak hanya link akses WAN lebih lambat, tetapi layanan WAN juga dapat jatuh di bawah lingkup manajemen penyedia jaringan ganda. Mengatur lalu lintas di segmen jaringan membantu organisasi terdistribusi yang bergantung pada WAN untuk melayani pengguna remote dengan sumber daya yang terpusat. Melakukan jadi adalah masalah yang cukup sederhana. Dalam kebanyakan kasus, jaringan administrator menggunakan GUI untuk mengatur parameter untuk beberapa bisnis penting kebijakan dalam bahasa Inggris. Administrator kemudian mendorong tombol untuk menyebarkan kebijakan-kebijakan ke berbagai segmen jaringan di mana mereka harus ditegakkan.
    1. Analisis Lalu Lintas
    Setelah pemantauan berturut-turut selama beberapa tahun, LAN dan WAN lalu lintas telah terlihat mengikuti berbeda pola.
    5.1 Lalu Lintas LAN :
    Lalu lintas di LAN telah menunjukkan untuk menjadi diri serupa di alam. Mereka berarti jika saya mengukur lalu lintas selama periode satu jam dan plot, itu akan mirip dengan grafik untuk
    lalu lintas diplot selama satu hari. Dalam cara yang sama grafik hari akan mirip untuk lalu lintas
    grafik diplot selama seminggu dan grafik minggu untuk itu dari sebulan. Itu rintik darivariasi
    lalu lintas mengulangi sendiri lebih teratur interval.
    5.2 Lalu Lintas WAN :Lalu lintas di WAN telah ditemukan bervariasi sesuai denganmodel berikut.

    Model Poisson: Lalu Lintas Alam di Internet telah diidentifikasi untuk mengkonfirmasi ke Model Poisson. Model ini memberikan kita gambaran kasar tentang karakteristik Lalu Lintas Internet.
    Model ini memperkirakan kemungkinan jumlah paket yang harus ada pada jaringan setelah
    diberikan waktu jika tingkat kedatangan rata-rata paket adalah ditentukan.
    1. Manajemen Lalu Lintas
    Melihat gambar di bawah ini akan membuat pemahaman yang lalu lintas jaringan sebelum dan setelah dikelola lebih jelas. Angka ini adalah penggambaran media transmisi sementara itu
    membawa
    keberhasilan lalu lintas. Yang kita bisa melihat biasa aplikasi demikian mungkin sebagai
    video, audio download dll mengambil bagia utama dari tersedia pita lebar. Misi aplikasi kritis
    yang tersisa dengan hanya sekitar 40% bandwidth yang yang berarti bahwa ada mungkin akan banyak penundaan dalam transmisi data atau pengolahan transaksi. Di sinilah peran manajemen lalu lintas datang masuk
    .
    Pengguna dapat mengambil keputusan mengenai berapa banyak jumlah bandwidth yang ia ingin menjaga khusus untuk misi kritis aplikasi dan kemudian sisanya dapat digunakan untuk lainnya
    normal aplikasi. Dalam kedua tokoh kita dapat melihat bahwa lalu lintas telah dikelola sedemikian rupa sehingga maksimum bandwidth yang (hampir 70%) telah disediakan untuk misi kritis
    aplikasi. 5% dari bandwidth tidak digunakan yang juga dapat digunakan oleh aplikasi ini dalam kasus
    gelora lalu lintas. Aplikasi normal adalah dibiarkan dengan hanya tentang 25% dari bandwidth.
    1. Kesimpulan
    Untuk menyimpulkan kami ingin menekankan kembali bahwa, hari ini mengubah skenario, di mana cara konvensional dalam melakukan hal tidak ada lagi memegang baik organisasi adalah cepat menyadari bahwa agar mereka tetap pada langkah dengan orang lain dalam lomba, mereka harus merangkul konsep Manajemen Jaringan. Juga cara di mana kedua ukuran jaringan dan data yang rides pada mereka meningkat dari hari ke hari, itu sudah menjadi keharusan untuk memonitor jenis yang lalu lintas yang mengalir, prioritas dan kemudian mengelola lalu lintas sesuai.

    Nama            : Bayu Tri Anggoro
    Kelas            : 4ia21
    NPM             : 51409707
    Matkul         : Pengantar Komputasi Modern
    Dosen           : Rina Noviana
    Tgl. dibuat  : 21 Maret 2013