Hmm, di mulai dari mana yah..?, bingung…
Oh ya udah dari sini jah..
Berawal di tahun 2014 bulannya gw lupa, dari tahun itu, gw sama
temen-temen SD gw membuat acara reoni, nah reoni tercipta karena ada
temen gw buka usaha ngkringan, sehingga salah satu dari kita sering
dateng ke angkringan temen gw dari situ, kita jadi sering
ngumpul-ngumpul saling cerita-cerita, nanya-nanya dll.
Kemudian terjadilah acara reoni, setelah acara reoni terjadi kemudian
kita merencanakan acara kembali, kebetulan bulan itu bulan idul adha,
salah satu dari kita dapet daging, nah kebetulan ada daging, daging
tersebut kita buat sate, dari acara bakar-bakaran sate, disitulah
kita membuat rencana naik gunung.
Nah pembicaraan rencana naik gunung, yang ingin sekali / tertarik
naik gunung ya bisa di bilang lumayan sekitar +- 5 orang, pas waktu
itu kita merencanakan naik gunungnya di bulan januari 2015,
Seiring jalannya waktu, rencana naik gunung di bulan januari 2015
batal, karena masing-masing punya kegiatan sendiri-sendiri.
Waktu pun berjalan begitu saja, kita tetap saja masih sering ngumpul
di angkringan temen, nah dari situ lah kita membuat rencana ulang
untuk naik gunung, ya walaupun agak memaksa supaya rencana naik
gunung ini harus di laksanakan ya udah, kita focus untuk supaya
rencana ini bisa di jalankan.
Kita mulai ngajak-ngajak temen untuk naik gunung, ada yang gak bisa
karena ada acara naik gunung lain, ada yang mengerjakan tugas PI
(penulisan Ilmiah), ada yang gak bisa karena uang rembesan belum
cair, ya udah rencana tetap kita jalankan, ya walaupun kita hanya
bertiga saja yang pergi.
Seminggu sebelum pemberangkata, kita mulai membahas perlengkapan apa
saja yang diperlukan kemudian logistic apa saja yang harus di bawa,
persiapan sudah di buat, sehubung kita belum memiliki alat yang di
perlukan untuk naik gunung, jadi salah satu temen gw, nyari chanelan
supaya kita bisa meminjam alat untuk naik gunung.
Ya, alhamdullilah alat dapet seperti 2 tas carier, 3 sleeping bag, 1
kompor, 1 tenda, 3 matras, alat sudah terkumpul semua, hari – 1
malemnya, kita mulai mengelist dan membicarakan apa saja yang kita
makan di sana, kita mulai dari makan, kita rencana di sana kita akan
makan sayur asem dengan ikan asin, kemudian mie rebus, ya udah,
keesok paginya kita mulai cari bahan makanan / logistic.
Di hari H pagi hari, kita mulai mencari bahan makanan / logistic,
karena hari H hari jum’at jadi kita pulang terlebih dahulu untuk
melaksanakan shalat jum’at, kemudian di sore hari, kita mulai
packing ke 2 carier pinjem dan 1 carier punya temen gw, supaya kita
bisa merapihkan bawaan kita, bawaan kita sudah rapih masuk ke tas
carier, kemudian kita pulang untuk melakukan persiapan.
Pada pukul 8 kita ngumpul di rumah temen gw yang buka usaha
angkringan, di rumah temen gw itu, tas-tas carier kita sudah berada
disana, setelah kita ngumpul temen saya yang buka usaha angkringan
punya ide untuk membawa motor, kemudian motornya di titipkan di
kampus temen saya, nah dari situ kita mulai mengambil motor.
Dan akhirnya kita berangkat, kita tidak lupa berdoa terlebih dahulu
supaya kita selamat wal afiat berangkat dan pulang, kemudian kita
berangkat naik motor, hanya beberapa menit, kita sampai di tempat
kampus temen saya, dari situ kita mulai nyari angkutan umum untuk
tujuan cibitung,
Akhirnya kita naik mobil elf yang bertujuan cibitung, sesampai di
stasiun bekasi, kita di turunkan dan di pindahkan mobil, karena mobil
yang kita tumpangi pemumpangnya sedikit, sehingga kita di pindahkan
ke mobil yang penumpangnya lumayan banyak. Oh iya untuk tarif dari
kampus temen saya sampai stasiun saya kurang tahu, karena keungan
kita di pegang oleh temen saya (tapi kalau menurut saya, karena saya
tinggal di daerah harapan jaya, kemungkinan angkutan dari harapan
jaya ke stasiun bekasi kena +- 7000), kemudian untuk ke tujuan
cibitung kita naik mobil elf kita seharusnya turun di RSUD Cibitung,
karena kita belum tahu daerah cibitung, sehingga kita salah turun,
kita turun di RS xxx, gw lupa namanya (ongkos dari stasiun bekasi ke
tempat nyasar +- 10000),
Kemudian temen saya nanya ke temennya yang sudah pernah naik gunung
ke papandayan, nah kata temennya temen gw, kita harusnya turun di
RSUD Cibitung, bukan di Rs xxx, sehingga kita naik mobil ke arah RSUD
Cibitung (ongkos dari RS xxx – RSUD Cibitung kena 3000), sesudah
sampai di RSUD Cibitung, ternyata sudah ada orang yang ingin naik
gunung juga, kita ngobrol-ngobrol dengan orang itu, ternyata dia
ingin naik ke gunung ke cikuray, daerah sama dengan gunung papandayan
masih daerah garut, tapi beda tempat, kemudian jalan kedepan untuk
mencari mobil, ternyata ada 2 truk besar yang biasa di pakai untuk
mengantar sayur-sayuran, kemudian kita Tanya-tanya ke supir truk,
ternyata di dalam truk itu sudah ada orang yang ingin pergi ke
papandayan, kita di Tanya sama supirnya / calo, berapa orang…?
Kita menjawab 3 orang pak, oh kalau 3 orang bisa naik, ya udah kita
naik mobil truk tersebut, ternyata emang benar, di dalam truk
tersebut sudah ada sekitar +- 20 orang yang ingin pergi ke
papandayan, sehinga sama kita berjumlah +- 23 orang, mobil pun belum
jalan-jalan, yang saya denger karena masih ada 4 orang yang belum
dapet mobil, si supir / calo menghitung orang yang ada di truk kita
tumpangi, dan juga di tanyakan ke kita-kita, masih ada 4 orang, masih
bisa di angkut gak..?, dan kita pun menjawab, sudah tidak bisa pak,
orang seginih jah kita napas berebutan, apalagi nambah lagi, dan
akhirnya kita mobilpun berangkat. (tips : jika kalian ingin naik
gunung ke papandayan dengan menggunakan truk sayur kalau bisa kalian
dateng di rsud cibitung sekitrar jam 11 malem, karena mobil untuk ke
arah garut tidak banyak, dan juga setiap truk mak kapasitas orang +-
24 orang).
Perjalananpun sampai juga di bawah gunung papandayan, karena masih
pagi sekitar jam 5 an, kita luangkan waktu untuk makan terlebih
dahulu, supaya pada saat perjalanan naik gunung kita tidak lemes.
Untuk naik ke atas ke bagian posko pendaftaran, kalian harus naik
kendaraan, karena lumayan jauh juga untuk ke posko pendaftaran gunung
papandayan, bisa naik mobil bak / naik ojek (ongkos 20000).
Sesampai di atas di posko pendaftaran sudah banyak orang yang ingin
naik gunung papandayan, kemudian salah satu temen saya bisa di bilang
yang megang keuangan kita melakukan pendaftaran, untuk pendaftaran
tidak ada persyaratan hanya membayar tiket sebesar 5000/orang,
sesudah selesai pendaftaran kita mulai proses naik gunung.
Perjalanan naik gunung papandayan bisa di bilang lumayan melelahkan,
karena jalur jalan naik gunungnya itu awal berbatuan dan berpasir,
itu yang membuat kita harus waspada dan hati-hati, karena misalkan
kita salah langkah, maka akan dapat mengakibatkan keseleo atau
kepleset,
Perjalanan pun sampai di hutan mati, nah dari sini mulai lah kita
mencari tempat untuk camp, dimana kita mencari tempat camp yang
berdekatan dengan sumber air, dan alhamdullilah kita dapet tempat
yang bagus, kita dapet tempat di perkebunan bukan “” dan juga
dekat dengan sumber mata air. Mulailah kita membangun tenda kita,
Setelah membangun tenda kita, kita siap-siap untuk membuat makanan,
soalnya dari naik dari bawah sampai di tempat camp kita belum makan
besar, perut lumayan lapar lah, mulailah kita melakukan masak
makanan, seperti ikan asih, tempe, sayur, nasi, untuk teman saya ada
yang bisa masak, jadi lumayan lah untuk makan, menu kita gak bosenin.
Makan pun telah selesai, dan akhirnya kita istirahat (tidur) dari
kondisi cuaca cerah, sampai kondisi cuaca hujan. Hujan pun turun dari
sore sampai pagi, ya kadang-kadang hujan berhenti lalu hujan lagi,
tapi yang di sayangkan kita tidak bisa melakukan aktifitas di luar,
kita hanya beraktifitas di dalam tenda saja, pada saat hujan,
kejadian yang tidak kita ingin kan terjadi, yaitu tenda rember,
sehingga kita melakukan akal supaya bagaimana caranya agar tenda
tidak rembes, soalnya kalau tenda rembes, barang-barang yang ada di
dalam tenda akan basah, bisa tas kita, maupun makanan.
Di malam hari pun cuaca masih hujan dengan kondisi suhu sangat
dingin, saya gak tau berapa suhunya, yang pasti dingin banget, pakai
kaos kaki 2 pun masih tembus dinginnya, di malam hari pun kita hanya
di dalam tenda saja seperti makan, ngobrol, ngegosip, dan lain-lain,
dan akhirnya kita pun tidur lagi
Keesokan paginya, cuaca sudah tidak hujan lagi, dan kita pun bisa
beraktifitas di luar, tapi sayang sekali posisi kita camp tidak di
puncak sehingga kita tidak bisa melihat sunrise di pagi hari, ya
sudah lah, kita hanya melakukan aktifitas masak-masak lagi, untuk
persiapan makan pagi, dengan bahan makanan seadanya teman saya
membuat makanan dengan seadanya. Dan sesudah makan kita siap-siap
untuk turun, soalnya besok pagi kita harus sudah di bekasi karena
kita memiliki kegiatan rutin yang sudah menunggu. Ya udah kita siap-siap bersihin alat masak, bongkar tenda, masukin
barang-barang ke dalam tenda, beberapa jam kemudian sudah beres,
kemudian kita persiapan untuk turun, kita baca doa dulu supaya pada
perjalanan kita selamat tidak terjadi kecelakaan, dan kita pun
malakukan turun gunung, jalur yang kita lewatin berbeda dengan jalur
yang kita naik, jalur ini lebih jauh, karena jalurnya agak
muter-muter, tapi untuk viewnya lebih bagus jalur turun di bandingkan
jalur naik. Ya sudah kita mulai proses perjalanan turun.
Sesampai di bawah, ada orang jualan accesoris seperti baju, gelang,
bordiran dan lain-lain. Nah kita mencoba untuk melihat-lihat dan
membeli beberapa accesoris seperti baju dan bordiran, setelah
melihat-lihat kita melanjutkan untuk pulang ke bekasi. Dari loket
pendaftaran kita di tawarin ojek untuk sampai ke pintu masuk dengan
harga Rp. 20.000, hmm, harganya sama kaya naik mobil bak, kita pikir
sejenak, dan kita putuskan kita naik ojek, ( kelebihan naik ojek =
lebih cepat, tidak sempit-sempitan, kekurangan = pegel nahan
pegangan, sepi karena sendiri) dan akhirnya kita pun sampai di pintu
masuk gunung papandayan, dari situ kita nyari angkutan umum untuk ke
terminal garut, dan akhirnya kita pun dapet angkutan umum.
Sesampai di terminal garut, kita langsung mencari bus ke arah
bekasi, kita cari prima**sa tapi gak dapet, dan akhirnya kita dapet
bis yang biasa (non ac) di dalam bis ternyata sudah ada orang yang
bareng kita naik mobil truk sayur, tapi memereka cuma beberapa saja
(mereka ada sekitar 20 an orang) di karenakan ada 1 orang ada yang
sakit dan juga ada yang besoknya masuk kerja.
Dan akhirnya bis pun jalan, dalam perjalan terasa sangat jauh dan
perjalan terjadi kemacetan karena akhir weekend (minggu) jadi rame
kendaraan, pada saat di jalan tol, bis kita mengalami pecah ban dan
akhirnya bis kita menepi untuk mengganti ban, ya cukup lumayan lama
proses pergantian ban, dan akhirnya selesai juga proses pergantian
ban, dan bis pun jalan kembali.
Beberapa jam pun berlalu hingga sampai maghrib dan akhirnya kita
sampai di bekasi ( tepatnya lewat pintu tol timur “bekasi timur”)
dan kita pun turun di kampus temen ane kuliah. Kita pun masuk ke
kampus temen ane, kemudian kita mencari kamar mandi / toilet, dan
akhirnya kita dapet kamar mandi di mesjid, kita melakukan cuci muka
dan ada yang BAB, hehehe (bukan ane ya gan), setelah bersih-bersih
kita persiapan untuk pulang, sebelum pulang ternyata duit kita masih
ada, ya udah kita sempatkan untuk makan, dan kita putuskan makan di
daerah kartini di nasi bebek (lupa nama tempatnya hehehe...). setelah
makan kita langsung pulang ke rumah masing-masing.
dan berikut hasil jepretan-jepretan kita berada di papandayan (siapin tempat buat muntah "soalnya ane terlalu ganteng gan" hehehe) :