Senin, 17 Juni 2013

Implementasi Cloud Computing


Implementasi Cloud Computing pada Bidang Kedokteran

Manfaat adanya cloud computing juga berdampak pada dunia kedokteran, salah satunya adanya aplikasi “Telemedicine” yang bekerja dengan berbasis cloud computing. Telemedicine adalah layanan kesehatan untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine menggunakan praktik kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual dan data. termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh. Cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.
Adanya telemedicine pada bidang kedokteran sangat bermanfaat terutama pada 3 aspek, yaitu dokter, pasien, dan rumah sakit diantaranya :

· Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
· Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
· Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
· Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
· Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.

Teknologi telemedicine memungkinkan dokter dan pasien terhubung, saat ini telemedicine menggunakan teknologi satelit, video conference dan transfer data melalui ponsel untuk menangani penyakit. Telemedicine merupakan sistem yang sangat berpotensi meningkatkan kualitas kesehatan dengan cara mengontrol dan memberi konsultasi pada pasien tanpa harus bertatap muka secara langsung. Dengan teknologi tersebut, dokter maupun petugas kesehatan dapat mengontrol dan memonitor pasien selama 24 jam.

Implementasi Cloud Computing pada Bidang Pemerintah

Teknologi Cloud Computing mulai diaplikasikan pada berbagai negara. Beberapa negara berkembang seperti Inggris, India, Singapore, Jepang dan Thailand telah mulai menerapkan Cloud Computing pada sistem pemerintahan mereka (E-Goverment). Mereka menyadari bahwa Cloud Computing dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. Lalu apa saja keuntungan mereka dalam menggunakan Cloud Computing?

Beberapa keuntungan yang didapat yaitu:
- Biaya yang relatif terjangkau
-Layanan publik yang lebih baik dengan cara penyediaan informasi yang lebih cepat kepada masyarakat.
- Mendapatkan informasi lebih terkait dengan masyarakat umumnya. Hal ini diperoleh lewat analisis mendalam terhadap database yang ada.

Kekurangan Cloud Computing dalam Pemerintahan
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga pemerintah yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka pemerintah akan mengalami kerugian besar.

E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Kita dapat berfikir bahwa negara yang maju saja menggunakan teknologi maju, lalu bagaimana dengan negara kita sendiri? Tidak perlu khawatir karena negara Indonesia juga telah berperan dalam menggunakan teknologi cloud computing.

Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Beberapa elemen masyarakat menilai bahwa sumber informasi sangat penting untuk diketahui. Mereka dapat mengetahui bagaimana komoditas sebuah daerah dengan adanya informasi dari E-Goverment. Selain itu kita dapat melihat berbagai informasi seputar universitas negeri di Indonesia melalui E-Goverment.

Penyediaan mekanisme akses juga termasuk dalam implementasi Cloud Computing dalam bidang pemerintahan. Dengan mekanisme akses kita dapat melakukan pendaftaran terhadap dokumen penting yang melibatkan pemerintahan seperti paspor, kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) dan berbagai dokumen lainnya. Pada akhirnya E-Goverment mendapat banyak manfaat. Selain mempermudah tenaga IT dalam melakukan pekerjaannya di bidang pemerintahan, masyarakat pun juga mudah untuk memperoleh informasi di bidang pemerintahan.

Implementasi Cloud Computing di Bidang Pendidikan

Teknologi cloud computing kini sudah banyak diimplementasikan di berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang pendidikan. Kalau kita simak dengan seksama di Indonesia terdapat 3 kendala besar di bidang pendidikan:
  1. Jumlah kursi yang tersedia atau daya tampung sekolah baik dari SD sampai perguruan tinggi adalah sangat jauh dari kebutuhan yang ada.
  2. Kemampuan ekonomi yang sangat lemah karena masih banyak keluarga yang hidup berkekurangan sehingga tidak mampu menyekolahkan anak anak mereka di sekolah yang bermutu.
  3. Kekurangan tenaga guru yang berkwalitas.
Dengan adanya cloud computing berbagai masalah ini dapat teratasi tentunya dengan peran aktif dari peserta yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan tanpa harus datang ke kelas tetapi bisa secara remote lewat internet. Dengan sistem yang seperti itu maka peserta dalam satu kelasnya tidak dibatasi seperti pendidikan pada umumnya yang membutuhkan ruang kelas. Dengan demikian maka kendala nomor 1 telah teratasi.

Implementasi Cloud Computing pada Telekomunikasi

Implementasi cloud computing pada telekomunikasi yaitu dengan menyediakan layanan system informasi yang terpusat, dengan artian data-data yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau oleh pusat data. Salah satu contohnya pada Perusahaan Telkom, dengan cloud computing telekomunikasi dengan menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Mereka menggunakan cloud computing dengan memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan memelihara data dan aplikasi.


Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi menghemat biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang bagaimana dengan keamanan informasi yang disimpan di data center milik penyedia layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu sendiri terdiri dariconfidentiality, integrity dan avaliability. Karena berdasarkan salah satu dimensi keamanan data yaituAvailability, cloud computing menaruh semua data dari client dalam satu wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan cloud computing untuk memudahkan manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi hardware failurepada data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut akan tidak dapat di akses atau tidak available lagi.

Masa Depan Cloud Computing

Saat ini kendala yang dihadapi dalam implementasi total cloud computing adalah masalah kecepatan transfer data dari back end ke front end. Karena diantara keduanya terjadi pertukaran data. Saat ini infrastruktur internet kebanyakan belum ada yang bisa menyamai harddisk dalam hal kecepatan transfer data. Transfer data harddisk berkisar 50 MB/s, sedangkan internet rata-rata mungkin hanya 50 KB/s. Jauh sekali bukan? Oleh karena itu, aplikasi-aplikasi cloud computing saat ini masih terbatas dalam hal ukuran aplikasinya. Apabila ukurannya terlalu besar, tentu saja waktu loading aplikasinya akan sangat lama. Meski bisa diakali dengan caching dan AJAX, tetap saja sebelumnya harus mendownload file-file yang dibutuhkan lebih dahulu.
Karena itulah saat ini interaktifitas aplikasi web masih kalah dengan aplikasi desktop. Dan itu salah satu sebab mengapa aplikasi web selalu kalah dalam hal fiturnya, misalnya aplikasi Google Docs tentu saja fiturnya tidak selengkap MS Word. Sistem operasi berbasis web juga isinya tidak selengkap Distro Linux yang paling hemat. Apabila fitur yang ditanamkan terlalu berat, yang ada hanya waktu loading yang sangat lambat.
Namun apabila masalah koneksi tidak menjadi masalah lagi, dalam artian kecepatannya sudah sesuai untuk lalu lintas data yang besar seperti yang saat ini dimiliki oleh harddisk. Bukan tidak mungkin pengguna komputer tidak lagi perlu menginstal banyak sekali software di komputernya, tapi cukup mengandalkan koneksi internet


Nama   : Bayu Tri Anggoro 
Kelas    : 4IA21
Npm     : 51409707
Matkul  : Pengantar Komputasi Modern
Dosen  : Rina Noviana

Download File Bisa Di Download Di bawah ini



Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4

Cloud Computing


Istilah cloud tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena teknologi dari cloud ini sering kita gunakan. Misalnya saja, saat ini kita tidak perlu lagi membawa flashdisk kemana-mana, cukup terkoneksi dengan internet kita dapat menyimpan data di cloud. Data tersebut aman, dan tersedia dimanapun kita berada.

Pengertian Cloud Computing

Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan. Cloud computing merupakan evolusi alami dari luas adopsi virtualisasi, arsitektur berorientasi layanan dan komputasi utilitas. Cloud computing menggambarkan suplemen baru, konsumsi, dan model pengiriman untuk layanan berbasis IT di Internet, dan biasanya melibatkan over-the internet penyediaan sumber daya secara dinamis scalable dan sering virtualisasi. Penyedia cloud computing memberikan aplikasi bisnis yang umum online yang diakses dari yang lain layanan Web atau perangkat lunak seperti browser Web, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.

cloud computing ini didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource.

Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing


Seperti halnya sebuah layanan,Cloud Computing biasanya juga memiiliki range layanan tertentu yang dapt dipilih sesuai dengan kebutuhan. Tulisan ini akan membahas mengenai jenis-jenis atau service model dari layanan cloud secara umum. Layanan cloud sering dikategorikan ke dalam 3 model, yaitu:
- Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
- Platform-as-a-Service (PaaS)
- Software-as-a-Service (SaaS)

Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server.
Contoh: Penyedia layanan hosting (Neohoster, GoDaddy, dll), vCloud Express Services (misalnya BlueLock, Hosting.Com, Melboure IT, Terremark), Private cloud yang di-deploy dan di-manage oleh sebuah departemen IT sebagai layanan kepada bisnis unit lainnya (pelanggan di dalam sebuah organisasi) Azure Service dengan VM Role.

Platform-as-a-Service (PaaS)

PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System)
Contoh: Windows Azure Platform, Google App Engine, VMforce.com

Software-as-a-Service (SaaS)
SaaS adalah model layanan dimana pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini
Contoh: Office 365, Salesforce.com, Hosted Exchange, Salesforce.com


IT-as-a-Service
IT sebagai sebuah layanan adalah sebuah konsep yang menggunakan cloud untuk mendapatkan layanan TI pada suatu organisasi, sehingga resource yang ada dapat dialokasikan untuk aplikasi lain. IT-as-a-Service biasanya digunakan pada Software Provider, Software vendor, atau departemen TI dalam suatu organisasi untuk memindahkan aplikasi mereka ke cloud. IT-as-a-Service memungkinkan sebuah organisasi untuk focus terhadap pengembangan aplikasi, dibandingkan melakukan hal-hal lain untuk memastikan aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik.

Keunggulan Cloud Computing 
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaanCloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur  publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat


KEKURANGAN CLOUD COMPUTING

Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antarcloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.

Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computingadalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.


Nama : Bayu Tri Anggoro
Kelas : 4IA21
NPM : 51409707
Matkul : Pengantar Komputasi Modern
Dosen : Rina Noviana

Download filenya bisa Di Download Dibawah


Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3